Jumat, 06 November 2009

Khutbah Idul Fitri

Jumat, 06 November 2009 |

“TAQWA,” bekal yang paling berharga
Oleh: Abu Ihsan Sutino

Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia,

Marilah kita bertakwa kepada Allah dan marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur kepada Allah atas nikmat-nikmatnya yang diberikan kepada kita semua.
Dan alhamdulillah, petang hari kemarin kita semua telah diberi kekuatan oleh Allah untuk menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan. Walaupun terasa sangat berat dan menumbuhkan kesedihan yang mendalam ketika saat-saat akhir kita akan ditinggalkan bulan ramadhan yang penuh berkah, akan tetapi pada akhirnya dengan qodar Allah kita sampai juga pada penghujung bulan Ramadhan dan permulaan bulan Syawwal 1430 Hijriah. Mudah-mudahan puasa kita diterima oleh Allah SWT dan kita mendapatkan tujuan akhir dari amalan ramadhan, yakni tergolong sebagai orang yang Taqwa. Amin ya rabbal ‘alamin.


Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia

Pagi hari ini, umat Islam di seluruh penjuru dunia melepas bulan suci ramadhan yang penuh dengan rahmat, merayakan ‘Idul-Fitri dan melakukan shalat id, baik di tanah lapang maupun di masjid-masjid. Pada pagi hari ini, kita betul-betul merasa sangat berbahagia, dengan wajah yang cerah, hati yang riang, dan pakaian yang terbaik yang kita miliki, sambil mengumandangkan kalimat-kalimat takbir, tahmid dan tahlil, bersama orang tua yang kita hormati, anak istri yang kita cintai saudara dan seluruh keluarga yang kita sayangi, kita mengagungkan nama Allah yang maha Besar, sebagai tanda kemenangan dalam menjalankan tugas yang berat dengan berpuasa selama satu bulan penuh untuk mendapat ridha Allah SWT.


Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat, di mana Allah SWT melipatgandakan pahala amalan kita, serta memberikan berbagai bonus yang tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya. Yang paling besar adalah Lailatul Qadr, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Firman Allah dalam surat Al Qadr:

1. Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai dengan terbit fajar.

Sehingga siapa yang beramal sholih dengan ihlas/murni karena mengharap ridha Allah di malam itu, pahalanya lebih baik dari seribu bulan, atau lebih baik dari 83 tahun, atau mendapatkan lipatan lebih banyak dari 30 ribu kali lipat.


Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia
Ketaqwaan merupakan sesuatu yang sangat-sangat penting bagi kita untuk senantiasa kita jaga, karena sesungguhnya ketaqwaan adalah harta yang paling berharga, sebagaimana seorang petani yang memanen padinya lalu menyimpannya di tempat yang aman untuk digunakan sepanjang tahun. Sedangkan taqwa adalah bekal yang tidak hanya kita perlukan selama satu tahun, akan tetapi adalah bekal kita sepanjang hidup, yang kita persiapkan untuk menghadapi pengadilan Allah di yaumil akhir kelak. Dan sebaik-baik bekal adalah Taqwa.
Yang sangat amat harus kita perhatikan adalah bahwasanya yang dijamin masuk sorga oleh Allah adalah orang yang bertaqwa, sebagaimana tercantum dalam Surat Ali Imran (3) 133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

Yang perlu kita perhatikan adalah dalam ayat tersebut dinyatakan Surga disediakan untuk orang yang bertaqwa. Tidak sekedar sudah masuk Islam kemudian bersantai-santai mengharapkan surga, tanpa mau mengusahakan diri agar menjadi golongan orang yang taqwa. Tidak mau menuntut ilmu sebagai pedoman dalam beramal, enggan melaksanakan ibadah serta tidak memperdulikan larangan-larangan Allah ta’ala. Cara hidup seperti itu kelak akan menghadirkan penyesalan yang tiada tara. Marilah kita jauhkan diri dan keluarga kita dari sikap hidup muslimin yang seperti itu.

Namun taqwa adalah bekal yang selalu terancam oleh godaan syaitan, terancam oleh hawa nafsu yang tak terkendalikan, dan terancam oleh perbuatan-perbuatan dosa yang lainnya yang dapat mengikisnya, maka sudah semestinya bagi kita semua yang hadir pada pagi hari ini untuk menjaga bekal dan apa-apa yang telah kita peroleh. Dan sebagai upaya untuk tetap menjaga harta kita yang paling berharga, semestinya kita terus melanjutkan sekian banyak pelajaran-pelajaran yang telah kita peroleh di sekolah ramadhan. Di antaranya:
 Menghidupkan sepertiga malam terakhir dengan melakukan shalat malam, di mana pada malam itu kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya, padahal Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan permintaan hambanya yang mau meminta.
 Melanjutkan tadarus al Qur’an dalam keseharian kita, agar kita senantiasa diliputi rahmat dari Allah swt. Tadarus semestinya tidak sekedar membaca, akan tetapi mempelajari makna dan pelajaran yang terkandung dalam al Qur’an, untuk kita fahami dan kita amalkan, sehingga pola hidup kita akan menjadi lebih baik dan semakin baik seiring bertambahnya pemahaman al Qur’an pada diri kita.
 Memperhatikan saudara-saudara kita yang masih dalam kemiskinan, menyantuni anak yatim, memperbanyak infaq dan shodaqoh, menghormati tetangga, serta bersedia menerima semua hukum Allah yang telah diturunkan untuk mengatur manusia. Kita halalkan apa yang dihalalkan oleh Allah, demikian pula kita haramkan apa saja yang diharamkan oleh Allah ta’ala. Itulah beberapa hal yang harus kita jaga setelah ramadhan berlalu meninggalkan kita.


Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia
Dan akhirnya di hari ini, dengan bermodalkan taqwa, marilah kita persiapkan diri untuk menjalani kehidupan kita sesuai sisa umur masing-masing, kehidupan yang penuh liku-liku, ujian dan rintangan, kehidupan yang kita lalui dalam waktu yang tidak seberapa, tetapi amat sangat menentukan pada nasib kita di kehidupan yang kekal abadi yang akan kita temui. Dan dengan bekal taqwa pula, kita kejar target utama kehidupan kita, yaitu mendapatkan kemenangan yang besar, faudzul adziem, berupa ridho Allah dan surganya.

Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia
Akhirnya, marilah kita bersama-sama mengkhusu’kan hati untuk bersama-sama bermunajat kepada Allah SWT.

“Ya Allah Ya Kholiq, segala puji syukur hanyalah untuk-Mu. Engkaulah yang menciptakan kami dari tidak ada menjadi seseorang yang hadir dihadapanmu pagi ini. Engkaulah yang menciptakan orang tua kami, anak cucu, saudara dan seluruh masyarakat kami, dan kami semua yang hadir di sini pada pagi hari ini adalah hambaMu. Akan kami tepati janji kami kepada-Mu dengan seluruh kemampuan kami. Kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan-kejahatan yang sering kami perbuat. Ampunilah dosa-dosa kami, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kami selain Engkau”.

“Ya Allah, kami berkumpul di hadapan-Mu, sebagaimana kami akan berkumpul di hadapan-Mu di padang mahsyar nanti. Sekarang Engkau inginkan kami memanggil-Mu dan memohon ampunan-Mu. Kelak di hari kiamat Engkau akan mengadili kami.

“Ya Allah, dengan cahaya-Mu kami mendapat petunjuk, dengan karuniamu kami mendapat kecukupan, dengan nikmat-Mu kami masuki pagi dan petang, dan inilah kami yang membawa dosa-dosa kami di hadapan-Mu

“Ya Allah Ya Ghaffar, kami mohon ampunan-Mu, kami bertobat kepada-Mu. Engkau telah melimpahi kami dengan berbagai kenikmatan, tapi tak jarang kami justru melakukan kemaksiatan. Tak henti-hentinya malaikat pencatat amal mengantarkan kepada-Mu kejelekan amal kami. Akan tetapi sampai detik ini tidak mencegah-Mu untuk melimpahi kami dengan nikmat-nikmat-Mu, serta tidak mencegahMu untuk menahan siksamu di dunia ini pada masyarakat kami ya Allah. Jika di Aceh, Jogja, Sidoarjo serta yang terbaru di Bandung dan Tasikmalaya mereka mendapat peringatan kerasmu, kami bersyukur ketika di kampung halaman kami engkau muliakan kami.

Namun kami sangat berharap agar hal itu tidak lantas membuat kami lupa, maka berilah kekuatan kami untuk dapat berintrospeksi diri, memperbaiki kekeliruan sepak terjang kami, berilah kesadaran kami untuk menghentikan kecongkakan kami atas ketidaktaatan bahkan penolakan atas hukum-hukumMu, menghentikan kesombongan dan ketakaburan kami atas perbuatan kami mengganti hukum-hukum muliaMu, dengan hukum buatan kami sendiri yang jauh menyimpang dari kebenaranMu. Ya Allah berilah petunjuk kami untuk dapat tunduk tawadhu’ menuju amalan-amalan yang membuat ridho dan ampunanmu.”

“ Ya Allah, terimalah puasa kami. Dengannya kami menahan lapar dan dahaga di siang hari. Terimalah pula bacaan al qur’an kami, dengannya menahan mata kami untuk tetap terjaga di malam hari. Jadikanlah keduanya syafaat bagi kami pada hari akhir nanti, hari yang selalu sangat kami cemaskan akankah kami dapat menerima kitab catatan dengan tangan kanan kami, ataukah justru diterimakan pada tangan kiri kami atau dihentakkan pada punggung kami.”

“Ya Allah, berikanlah barokah atas makan sahur kami, jadikanlah kegembiraan buka puasa kami dapat mengantarkan kami pada kegembiraan saat perjumpaan denganMu Ya Allah. Terimalah pula infaq & shodaqoh kami, terimalah zakat fitrah dan zakat maal kami “

“ Ya Allah, sesungguhnya kami memohon Ridhamu dan Sorgamu. Dan kami berlindung dari Murkamu dan Nerakamu. Karena selain Engkau tidak ada yang dapat menyelamatkan kami dari Jahannam yang begitu besar, dahsyat dan panas menggelora, yang untuk menghadirkannya diperlukan kendali-kendali yang dihela oleh 4,9 miliar malaikat. Sedangkan satu malaikat saja dapat mengangkangi bumi ini ya Allah.”

“Ya Allah Yaa Wahhaab, berilah barokah pada masyarakat kami, bantulah kami agar mampu menjaga kesucian hati kami setelah ramadhan meninggalkan kami. Bukakanlah pintu rahmat-Mu, dan terimalah do’a-do’a dan amal-amal kami.”

“ Ya Allah tetapkanlah hari terbaik kami adalah hari saat Engkau memanggil kami, jadikanlah husnul khotimah sebagai akhir hidup kami, wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik ya Allah”


Related Posts



0 komentar:

My Family

Advertisement

Adsense Indonesia
 

Search on web

RDS FM Solo Streaming

Browser tidak support